PPI - MADIUN

Politeknik Perkeretaapian Indonesia


Akademi Perkereaapian Indonesia (API) yang berlokasi di kota Madiun, Jawa Timur optimis sampai tahun 2030 mampu mencetak sebanyak 78.740 sumber daya manusia (SDM) di bidang perkeretaapian yang berkualitas dan bertandar internasional.

Dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS), sampai tahun tahun 2030, perkeretaapian nasional membutuhkan 1.720 orang regulator yang terdiri atas perencanaan, pengujian, inspektorat dan auditor. Disamping itu juga membutuhkan 78.740 orang SDM operator yang terdiri atas perencana, pemeriksa dan perawat.

Direktur API Madiun, Catur Wicaksono, ATD., MT menjelaskan, pendirian API Madiun merupakan amanat UU No.23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Di mana dalam undang-undang tersebut menyebutkan dibentuknya lembaga pendidikan di bidang perkeretaapian.

“Sebanyak 48 pasal dari 216 pasal dalam UU No.23 Tahun 2007 menyebutkan tentang SDM. Karena itu, SDM perkeretaapian ditetapkan kualitas dan kecakapannya baik di level perencana, pemeriksa, perawat, penguji, inspektur dan auditor,” papar Catur di ruang kerjanya Kampus API Madiun, Jumat (12/6).

Ia memaparkan, saat ini API Madiun pada tahun akademik 2014/2015 memdidik sebanyak 120 taruna yang terdiri atas empat program pendidikan (Prodi) yaitu, DIII Teknik Elektro Perkeretaapian (30 orang), DIII Manajemen Transportasi Perkeretaapian (30 orang), DIII Teknik Mekanika Perkeretaapian (30 orang), dan DIII Teknik Bangunan Jalur Perkeretaapian (30 orang).

Sesuai ketentuan Ditjen Dikti Kementerian Riset dan Perguruan Tinggi, ada pembatasan jumlah siswa dalam satu kelas maksimal 25 orang, sehingga pada tahun akademik 2015-2016 API maksimal hanya mendidik 100 taruna. “Padahal minat masyarakat cukup tinggi. Sampai hari akhir pendaftaran sebanyak 2.000 telah mendaftar,” papar Catur.

Untuk mencapai target 78.740 SDM bidang perkeretaapian sampai tahun 2030 tersebut lanjut Catur, API Madiun selain menjalankan kelas reguler yaitu mendidik taruna baru lulusan SMA atau SMK, API Madiun juga menjalankan kelas paralel mendidik SDM perkeretaapian yang sudah bekerja di pemerintahan sebagai regulator ataupun di perusahaan-perusahaan sebagai operator.

Kualitas Global

API Madiun tidak hanya melahirkan SDM perkeretaapian dari aspek kuantitas, tetapi juga aspek kualitas. Karena lulusan API Madiun tidak hanya terjun mengabdi di pemerintahan saja, tetapi juga perusahaan-perusahaan bidang perkeretaapian nasional maupun internasional. Sehingga lulusan API Madiun nantinya bisa berkiprah di tingkat global.

“Lulusan API Madiun tidak hanya memiliki ijazah formil, tetapi memiliki sertifikat kecakapan. Untuk sertifikat kecakapan ini, setelah lebaran nanti kami ajukan ke Ditjen Perkeretaapian, Kemenhub,” jelas Catur.

Ia mencontohkan, bagi taruna Teknik Mekanika Perkeretaapian, nantinya tidak hanya sebagai ahli madya teknik mekanika perkeretaapian, tetapi juga bisa sebagai ahli perawat kereta api, tenaga penguji atau inspektur prasarana perkeretaapian.

Untuk melahirkan lulusan dengan keahlian standar global, API melakukannya baik dari sisi tenaga pengajar (dosen) maupun dari sisi peserta didik (taruna). Dari sisi pengajar, saat ini tenaga pengajar API Madiun yang S2 akan diprogramkan menjadi S3. Di samping itu, para pengajar juga mengikuti pendidikan di sejumlah negara seperti Jerman, Swedia dan Korea Selatan. Sementara dari sisi peserta didik, selain memiliki sertifikat kecakapan, para taruna juga melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di perusahaan luar negeri. “Perusahaan Perkeretaapian Korea Selatan sangat welcome kepada Taruna API Madiun untuk melakukan PKL di sana,” ungkap Catur.

Untuk mendapatkan pengakuan internasional terhadap lulusannya, API Madiun akan melakukan kerjasama dengan BNSP (Badan Nasional Standar Profesi).

API Madiun yang menempati luas lahan 19, 8 hektar di Jalan Tirta Raya Madiun, Jawa Timur mulai melakukan kegiatan pendidikan pada tahun akademi 2014-2015 dengan empat program pendidikan. Saat ini API Madiun memiliki 50 dosen terdiri atas 25 dosen tetap Madiun dan 25 dosen tidak tetap yang berasal dari luar seperti dari LEN Railways System, ITS, UGM, INKA dan dari Ditjen Perkeretaapian.

Fasilitas API Madiun terdiri atas, 2 asrama putra dengan kapasitas 160 taruna, 1 asrama putri (80 taruni), 20 kelas (735 taruna / taruni), 1 raung rektorat (100 orang), 1 aula (2.500 orang), 1 laboratorium komputer ( 30 orang), 1 stasiun simulasi (24 orang), 1 laboratorium outdoor LAA (60 orang), 1 laboratorium simulasi sarana (12 orang), 1 laboratorium alat simulasi sarana (24 orang),1 laboratorium alat simulasi sintelis (12 orang), 1 laboratorium alat pengujian sarana (14 orang), 1 simulator CTC (24 orang), 2 audio visual (120 orang), 2 lapangan bulutangkis (8 orang), 1 lapangan upacara (300 orang), 1 ruang makan (600 orang), 1 workshop (300 orang), 1 tempat ibadah (250 orang), dan 1 poliklinik (15 orang)