Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut
Kantor Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut Merupakan gedung yang dibangun pada tahun 1916, awalnya digunakan sebagai kantor KPM (Koninklijke Paketvaart Matschappij), suatu perusahaan Belanda yang besar. Gedung ini berbentuk empat persegi panjang dengan gaya Eropa (Art Deco) dengan ornamen yang menarik. Bangunan ini berlantai tiga dengan ubin teraso dan atapnya genteng. Untuk menuju ke lantai dua terdapat tangga berbentuk sangat unik dan diatasnya terdapat lukisan dan tulisan “Koninklijke Paketvaart Matsehappij” (KPM). Selain itu terdapat berbagai macam lukisan dan hiasan lainnya. Pada tahun 1946 menjadi markas Sekutu,
Pada awalnya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Diklat yang berada di bawah supervisi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut (Pusdiklat Perhubungan Laut) seluruhnya berada di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL). DJPL terbentuk sejak sebelum Perang Dunia II dengan Nama “Dients Van Scheepvart” yang bernaung di bawah Departemen Van Marine.
Ketika Pemerintah Hindia Belanda berakhir, lalu beralih menjadi pemerintah penduduk Jepang, dibentuk Kantor Jurusan Laut yang beralamatkan di Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta yang dulunya Jl. Koningsplein Oost. (sekarang gedung ini digunakan sebagai kantor Badan Pengembangan SDM Perhubungan, termasuk Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut, Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, dan beberapa Unit Kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Tahun 1946, Pusat Pemerintah dipindahkan dari Jakarta ke Jogyakarta, dan pada masa itu dibentuk Djawatan Urusan Laut Seluruh Indonesia (JULSI) yang berada dibawah naungan Kementrian Kementrian Pekerjaan Umum dan Perhubungan, sejak tahun 1945, Departemen Perhubungan mengalami beberapa kali perubahan nama, pada masa itu Kementrian Perhubungan juga membawahi Kementrian Pelayaran, Kemudian pada tahun 1964, Departemen Pelayaran diubah menjadi Departemen Perhubungan Laut.
Tahun 1964 bisa jadi merupakan tahun terbentuknya Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut (Pusdiklat Hubla) yang pada masa itu bernama Tenaga Kerja Pendidikan (TKP) dan berada dibawah naungan departemen Perhubungan Laut. Nama TKP ini bertahan sampai dengan periode 1972, selanjutnya pada periode 1972 – 1976 dinamakan Lembaga Pendidikan (LEMDIK). Sungguh pun sejak terbitnya KEPMENHUB No. KM.415/U/Phb Tahun 1975 setelah muncul nama baru yaitu Pusdiklat Perhubungan Laut terakhir berdasarkan kepada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: KM 60 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan, Pusdiklat Perhubungan Laut mengalami perubahan nomenklatur menjadi Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut.